Postingan Populer

Kamis, 21 Desember 2017

cara menyikat gigi yang baik dan benar

https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/cara-menyikat-gigi-dengan-benar/

pelayanan asuhan gigi

BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan masyarakat yang sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Dalam UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu daam kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI 2000).
Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan upaya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang professional.Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan yang professional. Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat mempunyai tugas pokok sebagai berikut:
  1. Merencanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
  2. Mempersiapkan kegiatan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
  3. Melaksanakan pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
  4. Pengumpulan data
  5. Upaya peningkatan kesehatan (Promotif)
  6. Upaya pencegahan penyakit (Preventif)
  7. Upaya penyembuhan terbatas (Kuratif)
  8. Pembahasan, pelaporan
  9. Evakuasi pelepasan asuhan kesehatan gigi dan mulut
Penyakit gigi dan mulut umumnya banyak ditemukan pada masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Sebesar 63% penduduk Indonesia menderita karies aktif atau kerusakan gigi dan mulut. Target global WHO tahun 2000 untuk anak-anak umur 5-6 tahun sebanyak 50% bebas karies. Tampaknya target ini masih terasa sulit bagi Indonesia, lagipula data karies gigi di Indonesia juga masih kurang memadai. Penyakit gigi dan mulut kelompok umur pada akhir pelita VI menunjukkan bahwa karies sudah tejadi sejak usia 1-4 tahun dan meningkat pada usia 10-14 tahun. Sedangkan kelompok usia 15-19 yahun sedikit menurun, pada kelompok usia muda lebih banyak menderita karies aktif dibandingkan umur 45 tahun ke atas. Dimana usia 6-24 tahun kariesnya aktif 66,8%-69,5%. Umur 45 tahun diatas 53,3% dan pada umur 65 tahun ke atas sebesar 43,8% (Depkes,1999) termasuk ibu hamil.
Kesehatan gigi dan mulut juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan. Kondisi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang buruk dapat memberikan dampak pada kehamilan seperti kelahiran prematur, dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan preeklampsia. Penelitian Mwaiswelo pada tahun 2006 menunjukkan kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dimana hanya 16% dari ibu hamil yang menerima pendidikan kesehatan gigi dan mulut, 97% menyikat giginya, 52% dari ibu hamil percaya menyikat gigi secara rutin akan mengurangi risiko terjadinya masalah pada gusi dan hanya 3,7% ibu hamil mengunjungi dokter gigi selama kehamilan.
Ibu hamil, anak pra sekolah dan lansia merupakan kelompok berkebutuhan khusus. Kelompok berkebutuhan khusus adalah kelompok yang membutuhkan edukasi dan layanan khusus untuk mengoptimalkan kesehatan giginya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi dengan kebanyakan individu lainnya, dimana kelompok tersebut harus di berikan pelayanan asuhan keperawatan gigi dengan pendekatan khusus untuk menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut yang dialami dengan memperhatikan kondisi dan faktor tertentu yang dimiliki.
Pada praktek kali ini dilakukan tentang pengkajian pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan khusus yaitu anak pra sekolah, ibu hamil dan lansia.

  1. TUJUAN
Tujuan penyelengaraan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok berkebutuhan khusus antara lain:
  1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok berkebutuhan khusus dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
  1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah :
  1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kelompok masyarakat berkebutuhan khusus untuk berperilaku hidup sehat serta mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut.
  2. Meningkatkan angka mempertahankan gigi dan menurunkan angka kerusakan gigi pada kelompok berkebutuhan khusus, yang ditandai dengan :
  3. Menurunnya angka OHI-S
  4. Menurunkan angka Decay dan meningkatkan angka Filling
  5. Meningkatkan angka mempertahankan gigi (PTI)

BAB II

  1. PELAKSANAAN
Dalam kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, penulis telah melakukan pemeriksaan terhadap 5 orang pasien yang dilaksanakan pada tanggal 28 September – 8 Oktober 2017 yang meliputi data objektif. Untuk lebih rincinya dapat dilihat dari table data pemeriksaan subyektif dan pemeriksaan objekif sebagai berikut:
  1. PENGKAJIAN
  2. PASIEN ANAK PRASEKOLAH
  3. IDENTITAS PASIEN
  4. Nama Lengkap :
  5. Umur : 4,5 tahun
  6. Pekerjaan : -
  7. Alamat : Menco, Berahan Wetan
  8. Jenis Kelamin : Laki - Laki
  9. Agama : Islam
  10. Bangsa : WNI
  11. Darah : O
  12. Telp : 085712072554 (Ibu/orang tua)
  13. KELUHAN PASIEN
  14. UTAMA :
Pasien mempunyai keluhan gigi sebelah kiri atas terasa sakit saat   digunakan untuk makan atau mengunyah makanan panas, dingin, asam, atau ketika kemasukan makanan. Sudah sekitar 1 bulan yang lalu, belum pernah diperiksa.
  1. TAMBAHAN :
Kalau malam hari terkadang sulit tidur. Gigi kiri atas ketika Sikat gigi selalu berdarah dan sakit bila terkena sikat gigi.


  1. RIWAYAT KESEHATAN UMUM
Pasien merasa dalam kondisi sehat. Pasien tidak pernah dirawat inap di rumah sakit selama 5 tahun terakhir. Pasien tidak mempunyai kelainan namun alergi cuaca dingin. Pasien tidak sedang mengonsumsi obat.

  1. RIWAYAT KESEHATAN GIGI
Pasien tidak pernah dirawat sebelumnya. Pasien tidak mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar. Pasien tidak menyikat gigi 2 kali sehari setelah makan dan sebelum tidur malam. Pasien tidak mengetahui cara menyikat gigi dengan benar dan tepat. Pasien menyukai makanan manis dan lengket. Pasien tidak menyukai makanan buah dan sayur berserat.