Postingan Populer

Minggu, 28 Juni 2015

SALIVA

pengertian saliva
 Saliva merupakan cairan yang disekresikan kedalam rongga mulut. saliva adalah cairan yang lebih kental dari pada air biasa. ada 3 kelenjar yang mengeluarkan saliva, yaitu kelenjar paroid, kelenjar submandibular, dan kelenjar sublingual. Glikoprotein dikeluarkan oleh kelenjar sublingual dan sub mandibular, sedangkan ptyalin dikeluarkan oleh kelenjar parotid.
Kandungan Saliva
komposisi saliva :
  1. air 99%
  2. komponen anorganik saliva : sodium, kalsium,kalium, magnesium, bikarbonat, khlorida, rodanida, dan thiocynate, fosfat, potassium dam nitrat.
  3. komponen organik : enzim amilase,maltase, serum albumin,asam urat,kretinin, musin,vitamin c, beberapa asam amino,lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testoteron dan kortisol.
  4. makromolekul yang ditemukan dalam saliva : protein, amilase, peroksidase,toisianat,lisozim,lipid,lgA,lgM dan lgG
  5. gas : CO2, N2, dan O2
Fungsi saliva :
menurut Amerogen (1991) ludah dapat melinungi jaringan didalam rongga mulut dengan berbagai cara, yaitu :
  1. pembersihan mekanis, yang dapat menghasilkan pengurangan akumulasi plak.
  2. pelumuran eliminasi gigi geligi, yang akan mengurangi keausan oklusi yang disebabkan oleh daya pengunyahan.
  3. pengaruh buffer, sehingga naik turunnya derajat keasaman (ph) dapat ditekan dan diklasifikasi elemen gigi yang dapat dihambat.
  4. agresasi bakteri yang dapat merintangi kolonisasi mikroorganisme.
  5. aktivasi anti bakterial sehingga menghalang-halangi pertumbuhan bakteri.
Sifat Saliva
penentuan sifat asam/basa saliva ditentukan dengan cara pengujian indikator.
air liur yang telah ditetesi pereaksi PP dan MO masing-masing menghasilkan takberwarna dan warna orange. tidak berubahnya warna pereaksi setelah dicampuri air liur menunjukan bahwa air liur memiliki ph asam. kisaran ph air liur antara lain 6,2 hingga 7.6 dengan rata-rata 6,7

menurut Amerogen (1991) pH saliva dipengariu oleh perubahan seperti berikut :
  1. irama siang dan malam
  2. diet kaya karbohidrat akan menaikkan metabolisme produksi asam oleh bakteri-be=akteri mulut dan menurunkan kapasitas buffer, sedangkan diet kaya protein mempunyai efek menaikkan karena protein sebagai sumber makanan bakteri.
  3. perancang kecepatan sekresi saliva misalnya mengunyah permen karet dan menaikkan kapasitas buffer.
derajat asm yang konsta didalam saliva, selama makan danminum sangat penting bagi pelindungan elemen gigi geligi terhadap pengaruh asam.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva kelenjar saliva memproduksi saliva hampir setenggah liter setaip hari. beberapa faktor yang yang mempengaruhi sekeresi saliva dengan merangsang kelenjar saliva melalui cara-cara berikut :
  1. faktor mekanis yaitu dengan mengunyah makan yang keras atau permen karet.
  2. faktor kimiawi yaitu melalui rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit, pedas.
  3. faktor neuronal yaitu melalui sistem saraf autonom baik simpatis maupun para simpatis
  4. faktor psikis yaitu stes yang menghambat sekresi saliva
  5. rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang. ginggivitas dan pemakaian protesa yang dapat menstemulasi saliva

Tidak ada komentar:

Posting Komentar